Sunday, 8 June 2014

Map and Biodiversity in the Leuser Ecosystem (Aceh Province)

Map by Google.com

TNGL and surrounding areas are referred to as the Leuser Ecosystem Area (KEL) is the habitat of the Sumatran elephant (Elephas maximus sumatranus), Sumatran tiger (Panthera tigris sumatrae), Sumatran rhinoceros (Dicerorhinus sumatrensis), Sumatran orangutan (Pongo abelii), gibbon (Hylobates syndactylus syndactylus), gibbon (Hylobates lar), Kedih (Presbytis thomasi). Currently the Center TNGL management focuses on four flagship species.

Keanekaragaman Hayati Fauna di Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) Provinsi Aceh


Fauna
 
Ditinjau dari segi geografi satwa, Pulau Sumatera digolongkan ke dalam Sub Regional Malaysia. Sedangkan di Pulau Sumatera dapat ditetapkan dua garis batas fauna, yaitu Pegunungan Bukit Barisan (bagian Barat dan Timur) dan Padang Sidempuan (bagian Utara dan Selatan).

Biodiversity in the Leuser Ecosystem (Aceh Province)

Peta Tipe Ekosistem TNGL
Flora 
Vegetation in the area TNGL including Sumatra and flora closely related to the flora in Peninsular Malaysia, Borneo, Java and even the Philippines. 

Biodiversitas di Kawasan Ekosistem Leuser (KEL)

Flora

Peta Tipe Ekosistem TNGL

Vegetasi di kawasan TNGL termasuk flora Sumatera dan erat hubungannya dengan flora di Semenanjung Malaysia, Pulau Kalimantan, Pulau Jawa dan bahkan Philipina. Formasi vegetasi alami di TNGL ditetapkan berdasarkan 5 kriteria, yaitu bioklimat (zona klimatik ketinggian dengan berbagai formasi floristiknya).

Tourism Potential in Aceh Leuser (Leuser Ecosystem)

Beberapa Lokasi Obyek Wisata Potensial di TNGL



Based Ecological Tourism (Ecotourism)


There are eight potential sites for the development of ecotourism in the region TNGL. These sites (Figure 7) is Kruengkila, Kedah, Marpunge, Lawe Gurah, Tangkahan, Overseas beehive, Bangko Sea Lake, and Bukit Lawang. 


Potensi Wisata di Kawasan Ekosistem Leuser Aceh

Wisata Berbasis Ekologis (Ekowisata)

Beberapa Lokasi Obyek Wisata Potensial di TNGL
Beberapa Lokasi Obyek Wisata Potensial di TNGL
Terdapat 8 lokasi potensial untuk pengembangan ekowisata di kawasan TNGL. Lokasi-lokasi tersebut (Gambar 7) adalah Kruengkila, Kedah, Marpunge, Lawe Gurah, Tangkahan, Rantau Sialang, Danau Laut Bangko, dan Bukit Lawang. Selain ke-8 lokasi tersebut, masih didapati 4 lokasi sebagai Obyek dan Daya Tarik Wisata Alam (ODTWA) yang juga memiliki potensi pengembangan, yaitu:

Nilai eksistensi dan potensi Kawasan Ekosistem Leuser (KEL)



1. Nilai Eksistensi

Taman Nasional Gunung Leuser menyandang 2 status yang berskala global yaitu sebagai Cagar Biosfer pada tahun 1981 dan sebagai Warisan Dunia pada tahun 2004. Kedua status tersebut ditetapkan oleh UNESCO dan World Heritage Committee atas usulan Pemerintah Indonesia setelah melalui rangkaian proses seleksi yang ketat. Disamping itu

Aceh Qanun 'Missing' status Leuser, Public Demo

Sudut Kawasan Ekosistem Leuser Aceh Selatan


Banda Aceh | acehtraffic.com - Dozens of members of the Coalition of Concerned mass Aceh Forest (KPHA), Monday, December 30, 2013 protest in front of the provincial parliament, Banda Aceh. They refused Qanun Spatial Plan (Spatial) Aceh-laws because it has lost the status or nomenclature Leuser Ecosystem Area (KEL), which is highly protected.